Kaum Quraisy mengenal ayah Siti Khadijah, Khuwailid sebagai juru kunci Mekkah yang handal dalam menjaga Kabah. Salah satu cerita tentang beraninya Khuwailid saat dirinya merupakan orang yang menghalangi Tuba, Raja Yaman, untuk hendak mengambil Hajar Aswad.
Alkisah Tuba tengah menjalankan ibadah haji. Melihat kecantikan batu Hajar Aswad raja itu hendak memilikinya untuk dibawa ke Yaman. Merasa diamanatkan menjaga Kabah, keinginan Tuba tentu mendapat pertentangan dari Khuwailid.
"Ketika Raja Yaman itu beranjak pulang, ia ingin membawa serta Batu Hitam sehingga penduduk Quraisy mendatangi Khuwailid ibn Asad ibn Abdil Uzza ibn Qushai. Mereka berkata, "Apa yang akan terjadi pada kita jika Batu itu dibawa ke Yaman?" kata penduduk Quraisy seperti yang ditulis sejarawan muslim Ibnu Ishaq.
"Apa yang kalian bicarakan?," tanya Khuwailid.
"Tuba hendak membawa Batu Hitam itu ke negerinya," kata penduduk Quraisy.
"Kematian sungguh lebih baik," jawab Khuwailid.
Lantas Khuwailid bergegas mengambil pedangnya dan segera pergi menuju Kabah. Hal ini juga diikuti penduduk Qurasiy mengikuti Khuwailid di belakangnya dengan membawa senjatanya masing-masing. Mereka hendak menghadang rombongan Tuba.
"Wahai Tuba, apa yang hendak kau lakukan dengan Batu itu?" kata Khuwailid dibarengi penduduk Quraisy.
"Aku ingin membawanya ke negeriku," jawab Tuba.
"Kematian sungguh lebih baik bagi kami daripada membiarkanmu membawanya," kata Khuwailid.
Khuwailid dan penduduk Quraisy lainnya segera mengitari Hajar Aswad untuk menghalangi Tuba. Melihat kegigihan Khuwailid dan penduduk Quraisy, penguasa Yaman itu mengendurkan niatnya.
Tuba pun segera meninggalkan Kabah tanpa terjadi pertumpahan darah sedikit pun.
sumber : merdeka.com
Alkisah Tuba tengah menjalankan ibadah haji. Melihat kecantikan batu Hajar Aswad raja itu hendak memilikinya untuk dibawa ke Yaman. Merasa diamanatkan menjaga Kabah, keinginan Tuba tentu mendapat pertentangan dari Khuwailid.
"Apa yang kalian bicarakan?," tanya Khuwailid.
"Tuba hendak membawa Batu Hitam itu ke negerinya," kata penduduk Quraisy.
"Kematian sungguh lebih baik," jawab Khuwailid.
Lantas Khuwailid bergegas mengambil pedangnya dan segera pergi menuju Kabah. Hal ini juga diikuti penduduk Qurasiy mengikuti Khuwailid di belakangnya dengan membawa senjatanya masing-masing. Mereka hendak menghadang rombongan Tuba.
"Wahai Tuba, apa yang hendak kau lakukan dengan Batu itu?" kata Khuwailid dibarengi penduduk Quraisy.
"Aku ingin membawanya ke negeriku," jawab Tuba.
"Kematian sungguh lebih baik bagi kami daripada membiarkanmu membawanya," kata Khuwailid.
Khuwailid dan penduduk Quraisy lainnya segera mengitari Hajar Aswad untuk menghalangi Tuba. Melihat kegigihan Khuwailid dan penduduk Quraisy, penguasa Yaman itu mengendurkan niatnya.
Tuba pun segera meninggalkan Kabah tanpa terjadi pertumpahan darah sedikit pun.
sumber : merdeka.com
Tag :
Islam
0 Komentar untuk "Cerita Raja Yaman dan Khuwailid yang Berebut Batu Hajar Aswad !!"